Albert Einstein pernah mengatakan,
“Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan. Pengetahuan terbatas, sedangkan imajinasi melingkupi dunia tanpa batas.”
Albert Einstein adalah salah satu ilmuwan terbesar dalam sejarah peradaban manusia modern. Dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, siapa yang tidak mengenal Albert Einstein? Meskipun menurut pandangannya, imajinasi lebih penting daripada pengetahuan, namun Albert Einstein sangat tinggi dedikasi hidupnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Termasuk dalam ilmu pengetahuan materials sciences, metalurgi, fisika dan lainnya.
Budaya Nusantara sudah sejak zaman dahulu kala sangat akrab dengan imajinasi. Bahkan, karya-karya luhur Budaya Nusantara meninggalkan berbagai jejak imajinatif yang mampu menghasilkan inspirasi hingga sampai sekarang ini. Tidak pernah kering, ibarat sumber mata air peradaban. Dalam ranah lebih mendalam, jejak-jejak imajinatif tersebut banyak melahirkan Mitos dan Legenda.
Nah, Mitos dan Legenda tersebut, seharusnya terus dibedah, dikaji dan diteliti, agar mampu menemukan metodologi yang tepat. Maka, Mitos dan Legenda tersebut diharapkan bisa menjadi LOGOS (Ilmu Pengetahuan).
Untuk membangun masa depan, kita tentu wajib belajar dari masa lalu. Termasuk belajar dari Mitos dan Legenda.Agar kita bisa merumuskan Metodologi yang tepat untuk menjadi Logos/ Ilmu Pengetahuan. Ketika Ilmu Pengetahuan terus dikembangkan, dimanfaatkan dan diperbaiki terus menerus, maka Budaya Logos atau Budaya Ilmu Pengetahuan semakin bertumbuh menjadi ETOS (Jalan Hidup Mulia).
Mitos seringkali mampu memicu percikan-percikan ide dan inspirasi, bagi orang-orang yang mampu berpikir kritis. Sedangkan Logos, ibaratnya seperti cahaya pencerahan yang mampu membangunkan kesadaran untuk membangun peradaban umat manusia.
Menyelamatkan Tosan Aji dari Sekadar Mitos
Dengan demikian, betapa sangat luar biasanya ketika berasal dari Mitos mampu membuat rumusan Metodologi untuk menjadi Logos. Kemudian, Budaya Logos mampu menjadi Etos dalam membangun peradaban umat manusia. Nah, Tosan Aji Nusantara adalah salah satu karya genius dari para leluhur yang mampu merangkum MITOS, LOGOS & ETOS. Namun saat ini, yang paling menyeruak ke permukaan adalah Budaya Mitos. Masih sedikit ditemukan upaya-upaya membedah Mitos dengan Metodologi yang sudah diteliti dengan seksama, untuk menjadi Logos/ Ilmu Pengetahuan. Padahal, dalam sebilah Tosan Aji Nusantara, sarat akan Logos & Etos. Hanya saja, kita masih gagap dalam membaca, menterjemahkan dan mengekstraksi Mitos yang dikandung oleh Tosan Aji Nusantara menjadi Logos dan Etos.
Universitas Brawijaya mencoba membangun inisiatif kolaboratif untuk menggali Mitos yang dikandung dalam Budaya Tosan Aji Nusantara, untuk bersama-bersama merumuskan Metodologi yang tepat, agar mampu menghasilkan Logos (Ilmu Pengetahuan) dan Etos untuk membangun masa depan peradaban umat manusia.
Inisiatif kolaboratif ini diawali dengan penyelenggaraan Event TOSAN AJI FEST 2025. Yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 18 – 20 Februari 2025, di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya.
Singhasari to Majapahit: Road to Tosan Aji Fest 2025
Dalam rangka menuju pelaksanaan Event TOSAN AJI FEST 2025 tersebut, akan dilaksanakan Mini Pra Event: SINGHASARI to MAJAPAHIT. Yang akan dilaksanakan di Guest House Universitas Brawijaya, mulai tanggal 2 – 13 Desember 2024.
Acara utamanya adalah:
- Mini Exhibition/ Pameran Pilihan;
- Edukasi; dan
- Diskusi Tosan Aji.
Tosan Aji Nusantara yang dipamerkan sejumlah 20 – 30 Pusaka Pilihan Koleksi. Edukasi yang dibuka untuk Mahasiswa, Guru dan Dosen Internal Universitas Brawijaya. Diskusi yang dilakukan dengan tema khusus yang bisa jadi bahan awal untuk pengembangan Literasi Budaya Tosan Aji. Termasuk merumuskan apa dan bagaimana Tosan Aji Pusaka yang tepat untuk Universitas Brawijaya.
Sangat terbuka untuk mendapatkan masukan ide, gagasan dan pemikiran dari manapun.
Mari mendekati Tosan Aji Nusantara sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan: Metalurgi, Material Sciences, Sejarah, Filsafat, Kosmologi, Semiotika, Rancang Bangun, Media Art, Meteorit, Antropologi, Sosiologi dan lain-lainnya.
Salam kenal , salam sehat sejahtera..
Saya berprofesi sebagai fotografer sejak tahun 1984
Saya pernah terlibat dalam pemotretan untuk 3 buah buku tentang keris..
Saya ingin usul , untuk acara ini ditampilkan juga seni fotografi yang khusus tentang keris.. Fotografi juga penting dalam mendokumentasikan, memperkenalkan dan mempromosikan seni ukir dan tempa besi yang menjadi keahlian nenek moyang bangsa Indoneia
Semoga usul ini bisa dipertimbangkan oleh Panitia yang terhormat 🙏🏻
Halo Pak Ferry Ardianto,
Tim kami telah mengirimkan pesan ke email Bapak. Mohon berkenan untuk memeriksa inbox email Bapak. Terima kasih.